Sinopsis
Novel Bekisar Merah Karya Ahmad Tohari
Pengarang : Ahmad Tohari
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 309 Halaman
Tokoh : Lasi, Kanjat,Wiryadi,Eyang Atus,Pak Tir,
Bunet(Tukang Pijit)
Sinopsis Novel Bekisar Merah
Karya Ahmad Tohari
Diceritakan seorang gadis cantik bernama Lasi
yang tinggal di Desa Karangsoga. Ia anak keturunan Jepang dan Pribumi. Ayahnya
orang Jepang, dan ibunya orang Indonesia. Ibu Lasi adalah seorang janda, ayah
Lasi meninggal pada saat Lasi masih dalam kandungan. Sejak kecil Lasi selalu
dinakali oleh teman sebayanya. Karena ibu Lasi dulu pernah diperkosa orang
Jepang, yaitu Ayah Lasi. Rumor bahwa ibu Lasi diperkosa itu sering
dileih-lebihkan oleh warga sekitar, padahal Lasi lahir stelah tiga tahun pernikahan kedua orang tuanya. Banyak teman
Lasi yang selalu mengejeknya, hingga suatu hari Lasi melihat kepiting di
sungai. Lasi sangat benci dengan orang karasoga yang selalu mengejeknya. Lasi
mempunyai teman yang baik, ia adalah Kanjat anak tengkulak gula. Kanjat tidak
banyak omong, kadang ketika ada teman laki-laki mengejek Lasi, Kanjat ingin
membela Lasi, tapi Kanjat tidak bisa membantu karena tubuhnya yang kecil.
Kanjat sedikit lebih muda dari Lasi, selisih dua tahun.
Ketika janda Ibu Lasi menikah dengan Wiryaji.
Suatu ketika Wiryaji sakit dan ia digantikan oleh Darsa untuk mengantarkan
pongkor, ia keponakan Wiryaji. Ketika Darsa membawa pongkor untuk diserahkan ke
Lasi, ia selalu menyelipkan buah-buahan diantara pongkor tersebut. Ia menaruh
hati pada Lasi, Ibu Lasi sebenarnya sudah mengetahui hal tersebut sejak lama.
Ada niat ibu Lasi menjodohkan Lasi dengan Darsa. Akhirnya mereka menikah, rumah
tangga mereka rukun, sudah 2 tahun usia pernikahan mereka, mereka belum juga
dikaruniai seorang anak.
Hingga
suatu ketika , Darsa jatuh dari pohon kelapa, dan mukri yang tak jauh dari
tempat Darsa menyadap, segera menolong Darsa dan membawanya pulang. Lasi
menangis ketika mengetahui suaminya terkapar, para tetangga mulai berdatangan
dan Eyang Mus pun datang. Ia sesepuh desa. Eyang Mus menyarankan agar Darsa di
bawa ke rumah sakit. Tetapi pada waktu itu, mereka tidak punya uang, Eyang Mus
menyarankan agar meminjam uang kepada Pak Tir. Setelah mendapatkan uang
pinjaman, mereka membawa Darsa ke poliklinik. Seminggu Darsa dirawat, tetapi ia
masih suka ngompol karena terjatuh dari pohon kelapa. Dokter menyarankan agar
Darsa dibawa ke rumah sakit yang lebih besar. Karena tidak memiliki biaya,
mereka memutuskan agar Darsa dibawa pulang kerumah. Hingga akhirnya Darsa
ditangani oleh seorang tukang urut bernama Bunek. Banyak orang bilang
pijatannya terbukti bisa menyembuhkan beberapa penyakit.
Setelah beberapa lama tampaknya Darsa mulai
mengalami perubahan, karena terlalu sibuk, Bunek meminta agar Darsa yang pergi
kerumah Bunek. Sesekali Lasi mengantar, kadang Darsa pergi sendiri. Hal ini
dimanfaatkan oleh Bunek, ia memiliki anak gadis yang bernama Sipah. Sipah belum
memiliki suami, mungkin karena kakinya pincang. Sipah didesak oleh Bunek untuk
mengobati Darsa yang sedang sakit. Beberapa waktu kemudian Sipah meminta Darsa
untuk mengawininya karena Sipah mengandung anak Darsa. Mengetahui hal tersebut
Lasi marah. Lalu ia minggat, diperjalanan ia ikut bersama Pardi dan Sapon naik
truk yang hendak pergi membawa gula kelapa ke Jakarta.
Diperjalanan mereka berhenti disebuah warung.
Lalu mereka melanjutkan perjalanan. Lasi tertidur, mungkin karena ia letih.
Sudah pagi hari, matahari mulai tampak, Lasi mulai terbangun. Ia ling-lung,
sedang berada dimana saat itu. Tiba-tiba Sapon muncul dari pinggir pintu dan
membukakan pintu. Sapon menjelaskan bahwa mereka sudah sampai di Jakarta. Lasi
dititipkan kepada Bu Koneng pemilik warung, karena Pardi dan Sapon akan bongkar
muat barang digudang. Tidak baik jika perempuan ikut untuk bongkar muat. Lalu
Bu Koneng memberikan baju dan handuk, menyuruh Lasi mandi. Suatu ketika
datanglah Bu Lanting, ia melihat Lasi dan tertarik menginginkannya. Setelah
berunding dengan Bu Koneng, terjadilah kesepakatan. Lasi diangkat sebagai anak
oleh Bu Lanting, ia dikenalkan pada orang kaya bernama Handarbeni.
Bu Lanting hendak menjual Lasi ke Pak Han,
sebutan dari Handarbeni. Lasi dianggap bekisar yang belum jinak oleh mereka,
lasi di suruh memakai kimono berwarna merah. Lalu Lasi difoto, hasilnya sangat
menawan. Pak Han pun tertarik, akhirnya mereka menikah dan Lasi diberi hadiah
berupa rumah di Slipi. Ia pulang ke Karangsoga. Ia memperbaiki rumahnya. Ia
bertemu Kanjat, ia berniat menolong Kanjat yang sedang melakukan penelitian di
Karangsoga. Tetapi banyak permasalahan yang akan dihadapi pada penelitiannya.
Lasi merasa kecewa ketika mengetahui Pak Han hampir impoten, ia ingin pergi
kembali ke Karangsoga, karena disana mungkin bisa menjernihkan pikirannya.
Sumber :
http://dokumenscribd.blogspot.com/2011/11/sinopsis-sastra-novel-bekisar-merah.html
0 comments:
Post a Comment